Menurut Bronfenbrenner, lingkungan berperan penting dalam menentukan kualitas seorang anak. Ada lima sistem lingkungan yang memengaruhi kehidupan seorang anak (Brooks 2001), yaitu mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem.
- Mikrosistem adalah setting yang di dalamnya individu hidup, meliputi keluarga individu, teman sebaya, sekolah, dan lingkungan. Konsep mikrosistem ini sangat penting dalam peletakan dasar kepribadian seorang anak. Anak akan belajar dari lingkungan yang ada di sekitarnya. Anak akan menyerap nilai, cara bicara, cara bereaksi, dan cara berperilaku dari keluarga. Lingkungan keluarga yang berkualitas dapat menghasilkan anak yang berkualitas.
- Mesosistem meliputi hubungan antara beberapa mikrosistem. Misalnya, anak memiliki pengalaman dalam keluarga, pengalaman di sekolah, dan pengalaman keagamaan, dan pengalaman dengan teman sebayanya. Jika anak mengalami penolakan dalam keluarganya, anak akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan hubungan positif dengan guru dan teman-temannya di sekolah.
- Eksosistem menyangkut pengalaman individu dalam setting sosial lain, seperti pemerintah kota yang bertanggungjawab bagi kualitas taman, pusat rekreasi, dan fasilitas umum bagi anak dan remaja. Pengalaman seseorang pada setting ini akan memengaruhi kepribadiannya.
- Makrosistem meliputi kebudayaan tempat individu hidup. Anak mendapat pengaruh dari lingkungan budayanya, mentalitas, pola perilaku, dan keyakinan masyarakat tempat dia dibesarkan.
- Kronosistem meliputi pemolaan peristiwa-peristiwa lingkungan dan transisi sepanjang rangkaian kehidupan serta keadaan sosio-historis. Misalnya, anak-anak yang kehilangan salah satu orang tuanya atau anak-anak yang orang tuanya telah bercerai.
SUMBER:
Brooks JB. 2001. Parenting. United States of America (US): Mayfield Publishing Company.
Santrock JW. 2009. Child Development. Twelfth edition. New York (US): McGraw-Hill.